aku mengerti apa yang dipahami hatiku; kesepian yang amat sangat. kerinduan akan kasih sayang bunda yang tak bisa digantikan jutaan kekasih semu.
iya, jutaan kekasih semu. kekasih semu memang membawa candu. ia hadir melalui kebiasaan kita mencintainya, mendambanya, memujanya. ia membiarkan kita terlana dan tidur bersama hangat peluknya, dalam malam-malam kelam yang terpekat dingin. ia "seolah" begitu memahami kita. ia "seolah" menggenggam tangan kita dan mengiringi setiap langkah kita.
tapi, ia hanyalah kekasih semu. yang ketika kita telah tergila-gila pada pesona kasihnya, ia pergi begitu saja, memudar bersama waktu.
dan ketika pintu hati kita sellau terbuka lebar untuk menanti kembalinya, kita hanya dihadapkan pada kekecewaan yang berulang-ulang, dan tanpa akhir. air mata tak henti-hentinya berontak dan ambil andil untuk memperkeruh suasana. kekasih semu yang membuatku candu lagi menyesatkan atmosfer kehidupanku, dari cerah menjadi kelabu.
jutaan kekasih semu datang pergi silih berganti mewarnai hidup kita, imajinasi kita. hari demi hari berlalu, dan kekasih semu pun satu per satu memudar. itulah cinta yang tak kekal, yang bermodal fisik, materi, dkk.
memiliki kekasih dan masih merasa teramat sepi, kemungkinan dia hanyalak kekasih semu. dan saat merasakan sepi itu, yang bersahabat hanyalah air mata dan rasa sepi itu sendiri, yang dari lawan menjadi kawan. lama-lama terbiasa pula bertemankan sepi sunyi, bahkan memujanya, seperti diriku. namun tak bisa dipungkiri, sepi tetaplah sepi, ia tetap mengambil wujudnya sebagai momok dari riuh duniawi, dan aku tetap bisa merasakan sisi negatifnya itu.
dan disinilah, aku merasakan sepi itu hampir membunuhku, meremukkan persendianku perlahan-lahan. saat seperti ini, aku begitu merindu Mama dan tulus kasih sayangnya. mungkin ada hikmahnya juga, aku jadi menyadari, tak ada kasih seindah kasih orang tua pada anak. love you Mom, Dad.. =)
aku tak takut lagi bila harus menjadikan kekasih semuku sebagai musuh bebuyutanku, dia yang membuatku menangis tiap malam. aku tak segan lagi mempertontonkan pergulatan batinku dengan pemujaan terhadapnya, pemujaan yang menyesatkan pemahamanku akan arti kebahagiaan.
dan pantaskah bila seseorang yang menjadi kekasih semu kita, yang sudah menghabiskan lebih dari sepertiga waktunya dalam sehari untuk DUNIANYA dan masih pikir-pikir kalau mau menghabiskan waktu untuk kita berkata : kamu tuh penghalang!!
i just wanna be happy, afterall ^^
PANTAS kah ??
Diposting oleh
muslimahlucu
Rabu, 23 Desember 2009
0 komentar:
Posting Komentar